Minggu, 31 Januari 2016

TAFSIR QS. AR-RUUM AYAT 45



QS. AR-RUUM AYAT 46
 
46. dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira[1173] dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya[1174] dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur.

[1173] Pembawa berita gembira Maksudnya: awan yang tebal yang ditiup angin lalu menurunkan hujan. karenanya dapat dirasakan rahmat Allah dengan tumbuhnya biji-biji yang telah disemaikan dan menghijaunya tanaman-tanaman serta berbuahnya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
[1174] Yaitu: dengan seizin Allah dan dengan sekehendak-Nya.

Dalam pemahaman teks kata ‘rih’ (angin) diatas memiliki dua pengertian, jika disebutkan dengan kata mufrod (tunggal) dengan kata ‘rih’ berarti angin yang membawa bahaya, musibah dan cobaan.
Sebaliknya jika kata tersebut dalam bentuk jamak (plural) yakni ‘riyah’ maka ia berarti angin yang membawa manfaat dan rahmat. Dahulu pengetahuan manusia tentang alam sangatlah minim apalagi di padang pasir, jika awan menggumpal, angin berhembus dan langit mendung maka terlihat bagi penduduknya bahwa sebentar lagi hujan.
·      Hal ini merupakan kejadian yang luar biasa saat itu dan menjadi pemandangan yang baik. Karenanya ini adalah ‘mubasyirot’ yakni kabar gembira yang sangat banyak dari Allah Swt.
·      Begitu pula bagi orang tertentu sekarang apakah ia penjual kerupuk, penjemur pakaian dan lainnya, angin merupakan ni’mat yang basar dan kabar gembira bagi orang yang merasakannya.
·      Manfaat lain juga dapat dirasakan oleh para nelayan, angin sangat berarti untuk perjalanan jauh mereka untuk menunjuk arah dan menghembuskan layar perahu mereka. Kini, ketika pengetahuan berkembang dan teknologi meningkat maka angin juga sangat bermanfaat.
·      Karenanya diketahui dalam ilmu pengetahuan bahwa perkembangbiakan atau penyerbukan bunga atau pohon tertentu sangat tergantung dengan angin.
·      Udara dengan hembusan angin yang sejuk akan memberikan kepada orang menghirup udara segar itu tanpa harus menggunakan alat pendingin atau AC. Dengan demikian angin memiliki manfaat yang banyak dan Allah menyebut angin ini dengan ’mubasyirot’ kabar gembira.

Kata mubasyirot disini Allah menyebutkan dalam bentuk jamak (plural) yang berarti banyak memberi manfaat dan kabar gembira. Selanjutnya Allah Swt melanjutkan firman-Nya ’untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya’.
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa diantara rahmat-Nya Allah akan menurunkan air hujan dan menghidupkan manusia serta menjadikan negeri makmur. Turunnya hujan disini disebutkan Ibnu Katsir merupakan rahmat Allah Swt yang diturunkan dengan kadarnya yang cukup. permasalahan kini yang menyebabkan hujan itu menjadi bencana, karena manusia pada hakikatnya tidak memakmurkan bumi secara baik, penjelasan itu sudah dibahas sebelumnya dalam surat Ar-Rum ayat 41. .
Ayat ini memiliki korelasi yang kuat antara kapal berlayar sesuai perintah Allah dengan mencari rezeki dengan bertujuan agar manusia bersyukur kepada-Nya. Diceritakan dalam al-Qur’an bahwa Nabi Khidr bersama Nabi Musa ketika mereka melihat perahu sedang berlayar, maka Nabi Khidr menghentikan perahu tersebut lalu merusakannya, karena disana terdapat penguasa zhalim yang akan mengambil perahu yang melewati kekuasaannya. Dalam cerita di atas dapat diketahui bahwa perkembangan ekonomi saat itu cukup pesat dengan berkembangnya ekonomi lautan dengan menggunakan transportasi laut yang dipakai untuk berpindah dari satu tempat, pulau, negeri ke tempat lain. Karenanya angin memberikan manfaat yang besar kepada para pelayar laut saat itu.
Diceritakan pula suatu kali ada seorang shahabat Nabi di zaman Rasul Saw memiliki kebun, kebun tersebut indah sampai tidak pernah kering. Shahabat Nabi Ibnu Abbas pun terheran kebunnya tak pernah kering sedikitpun, lalu ia bertanya kepada orang tersebut. Laki-laki itu menjawab bahwa ia tidak berbuat apa-apa kecuali bersyukur kepada Allah dengan memberi shadaqoh 1/3 (sepertiga) dari kebunnya itu. Subhanallah ni’matnya manusia jika ia taat, bersyukur kepada Allah pastilah Allah akan menambahkan karunia kepada hamba-Nya. Namun demikian, ni’mat lain yang begitu besar dari Allah Swt sebagaimana yang disebutkan dalam surat ar-Rahman, tetapi kebanyakan manusia mendustakannya yaitu keni’matan mendapat wahyu dan keni’matan mendapat risalah (ni’mat hidayah). Ni’mat hidayah ini merupakan ni’mat yang amat agung sampai Allah Swt menyebutkan dalam hal ini dengan Alyauma akmaltu lakum diinakum, waatmamtu ‘alaikum ni’matii, warodhiitu lakumul Islaami Diinaa. (Hari ini telah Kusempurnakan kepada kalian agama kalian, dan telah kusempurnakan kepada kalian ni’mat-Ku serta Aku ridho Islam sebagai agama kalian)

JANGAN MENCACI ANGIN, KARENA ANGIN ITU DIPERINTAHNYA

Angin itu bertiup mengikuti perintah-Nya dan setelah mendapatkan izin dari-Nya. Angin adalah makhluk yang diatur dan diperintahkan. Dia tidak bisa datang atau pun pergi baik di waktu pagi atau pun sore kecuali dengan seizin Tuhannya yang merupakan zat yang mengatur dirinya.
Semua gerakan angin itu dengan seizin-Nya. Semua tiupan angin itu dengan perintah-Nya. Sekali lagi, angin adalah makhluk yang diatur dan diperintah. Terkadang dia datang dengan membawa kabar gembira dan rahmat Allah. Di waktu yang lain, dia membawa adzab dan hukuman Allah. Segala urusan sepenuhnya ada di tangan Allah.
Angin adalah salah satu tanda kekuasaan Allah. Sepantasnya seorang mukmin mengambil pelajaran dengan keberadaan angin. Dengan angin, seorang hamba mengetahui betapa agungnya Allah, zat yang mengatur angin.
Dalam angin terdapat pelajaran dan nasihat yang sangat berharga serta tanda kekuasaan yang menunjukkan keagungan dan kesempurnaan sang pencipta.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Yang artinya, “Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya. Mudah-mudahan kamu bersyukur (QS. Ar Rum: 46).
وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Yang artinya, “Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(QS. al Baqarah: 164).

Memang benar, angin hanya menjadi tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Mereka memutar akal mereka untuk mengambil manfaat dan pelajaran dari berbagai tanda kekuasaan Allah yang menunjukkan bahwa Dialah sang pengatur alam semesta dan menunjukkan bahwa Dia adalah zat yang agung karena memiliki segala sifat kesempurnaan.
Angin itu terkadang menjadi hukuman dan siksaan, di samping terkadang menjadi nikmat dan rahmat. Itu semua terjadi dengan perintah Allah. Dalam sebuah hadits yang sahih Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mencaci maki angin dengan alasan bahwa angin itu sekedar makhluk yang diatur dan diperintah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mencaci angin karena angin itu diperintah”.
Diaturnya angin oleh Allah adalah sebuah nikmat yang sangat besar bagi manusia. Hendaknya kita merasakan adanya nikmat tersebut dan nilainya serta menyadari manfaat yang kita petik darinya. Seandainya angin itu tidak diatur oleh Allah tentu tidak akan ada kehidupan bagi manusia. Dunia hewan dan tumbuh-tumbuhan pun akan kacau balau. Makanan akan rusak dan busuklah seluruh penjuru bumi.
Pengaruh dan manfaat angin itu sangat banyak, tak terhitung. Seandainya angin itu hanya diam dan tenang tidak bergerak atau bertiup maka seluruh bagian bumi ini terutama tumbuh-tumbuhan akan busuk. Hewan-hewan akan menjadi bangkai.
Jadi bertiupnya angin itu sebuah nikmat. Karenanya ada pergerakan udara. Udara pun menjadi bersih dan jernih. Berbagai penyakit hilang dan berbagai nikmat, kebaikan dan manfaat besar pun datang. Semua itu karena angin yang diatur oleh Allah.
Terkadang Allah mengirim angin yang mendorong mendung yang memuat hujan. Hujan adalah kabar gembira dan pembawa berbagai kebaikan. Masih banyak manfaat dan hasil yang akan dirasakan oleh manusia oleh sebab angin. Oleh karena itu, dalam al Qur’an kita jumpai Allah menyebut angin dalam bentuk jamak. Hal ini mengisyaratkan banyak dan besarnya manfaat yang Allah letakkan pada angin.
Terkadang Allah mengirimkan angin sebagai siksaan dan hukuman. Angin datang membawa adzab yang menjadi sebab mati dan hancurnya manusia, tetumbuhan dan berbagai binatang. Hal ini terjadi sebagai hukuman Allah dan pelajaran yang bisa dipetik oleh orang yang mau mengambil pelajaran.
Di antaranya adalah kisah yang Allah ceritakan dalam al Qur’an tentang hukuman yang Allah berikan kepada kaum ‘Aad yang merupakan kaum Nabi Hud. Allah hancurkan mereka dengan angin.
وَفِي عَادٍ إِذْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ (41)مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ أَتَتْ عَلَيْهِ إِلا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيمِ (42)
Yang artinya, “Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk(QS adz Dzariyat:41-42).
Dalam kisah yang Allah tuturkan dalam al Qur’an, pada saat angin adzab datang, saat pertama kali mengetahui hal tersebut, kaum ‘Aad beranggapan bahwa angin tersebut membawa awan yang akan menurunkan hujan. Mereka anggap bahwa angin tersebut adalah angin pembawa nikmat dan kabar gembira.
فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ (24)تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لا يُرَى إِلا مَسَاكِنُهُمْ كَذَلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ (25)
Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa(QS al Ahqof:24-25).

Yang dimaksud ‘tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka’ adalah tidak ada lagi satu pun orang yang hidup di dalam rumah-rumah mereka. Artinya seluruh mereka hancur dan mati disebabkan angin tersebut cukup dalam sekejap mata saja dengan sekali hembusan.
Sungguh ini adalah tanda dan bukti kekuasaan Allah yang sangat besar. Seyogyanya orang-orang yang beriman mengambil pelajaran darinya.
Di antara hal yang luar biasa dalam angin adalah dia bisa memahami perintah dan mentaati Tuhannya. Dia laksanakan semua perintah-Nya.
Di antara hal yang unik dalam angin adalah setiap hari Jumat angin itu merasa takut. Angin itu paham bahwa hari Kiamat akan terjadi pada hari Jumat. Karenanya setiap hari Jumat angin merasa takut dan khawatir jangan-jangan Kiamat akan terjadi. Hal ini disebabkan Allah memberi kemampuan untuk memahami bagi angin.
Dalam Sunan Ibnu Majah terdapat hadits yang kualitas sanadnya sahih, Nabi bercerita tentang hari Jumat. Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam katakan, “Pada hari Jumat Kiamat akan terjadi”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Tidak ada satu pun malaikat, langit, bumi, angin, gunung ataupun lautan melainkan merasa takut dan khawatir pada hari Jumat”.
Makhluk-makhluk ini merasa khawatir dengan terjadinya Kiamat pada hari Jumat.
Angin merasa takut dengan terjadinya Kiamat. Langit merasa takut. Bumi merasa takut. Lautan pun merasa takut. Sayangnya, mayoritas manusia lalai dan tidak memikirkan akan terjadinya Kiamat.
Sepatutnya kita mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah ini. Hendaknya hati kita merasa tergerak karena beriman, menghadapkan hati, bertaubat dan kembali kepada Allah.
Terdapat dalam hadits yang sahih dari Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ketika angin bertiup kencang dan berhembus dengan kuat seorang muslim berkewajiban untuk menghadapkan hatinya kepada Allah dengan memohon, berharap kepada Allah akan kebaikan angin tersebut dan meminta perlindungan kepada Allah akan keburukan angin tersebut.
Dalam sahih Muslim, ketika angin bertiup kencang, Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah sesungguhnya aku meminta kebaikan angin ini dan kebaikan yang dibawanya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini dan keburukan yang dibawanya”.

Sabtu, 30 Januari 2016

Janji Allah Kepada Orang Yang Beriman Dan Beramal


  • Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah 62)
  • Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah 82)
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, (QS. Al Kahfi 107)
  • Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Al Hajj 14)

  • (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya. (QS. Ath Thalaaq 11)
  • tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya. (QS. Al Insyiqaaq 25)
  • Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (QS. Thaahaa 82)
  • (Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar. (QS. At Taghaabun 9)
  • Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (QS. Muhammad 2)
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya. (QS. Fushshilat 8)
  • agar Allah memberi pahala kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang ingkar. (QS. Ar Ruum 45)
  • Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (QS. Al ‘Ankabuut 58)
  • Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (QS. Al ‘Ankabuut 7)
  • Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar.” (QS. Al Qashash 80)
  • kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali. (QS. Asy Syu’araa’ 227)
  • Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam syurga yang penuh kenikmatan. (QS. Al Hajj 56)
  • Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia. (QS. Al Hajj 50)
  • Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. (QS. Al Kahfi 30)
  • Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Maa’idah 9)
  • Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (QS. Thaahaa 75)
  • Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (QS. Maryam 96)
  • kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, (QS. Maryam 60)
  • Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (QS. Ar Ra’d 29)
  • Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami. (QS. Al Kahfi 88)
  • Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam syurga itu ialah “salaam” (QS. Ibrahim 23)
  • Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. (QS. Al Ahzab 70-71)

HADITS #25-26 KITAB ARBA'IN

Hadits Ke- 25 عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- ...