Khutbah
Jumat
Hubungan
Antara Dosa Dan Bencana
Oleh : Yadi Permana, S.Pd.I,M.Si
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِي
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ؛ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ؛ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.
Ma’assyirol muslimin, rahimakumullah
- Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang
telah menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang beriman, yang telah menunjuki
kita shiratal mustaqim,
- Sholawat serta
salam semoga selalu telimpahkan pada Nabi kita Muhammad SAW.
- dari atas mimbar
ini, perkenankanlah saya menyampaikan wasiat kepada saudara-saudara
sekalian dan kepada diri saya sendiri, marilah kita tingkatkan ketaqwaan
kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala selama sisa umur yang Allah
karuniakan kepada kita, dengan berusaha semaksimal mungkin menjauhi larangan-laranganNya dan melaksanakan
perintah-perintahNya dalam seluruh aktivitas dan sisi kehidupan.
- Sungguh kita
semua kelak akan menghadap Allah sendiri-sendiri untuk mempertang-gungjawabkan
seluruh aktivitas yang kita lakukan. Pada hari itu, hari yang tidak diragukan
lagi kedatangannya, yaitu hari kiamat,
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
- Allah Subhannahu
wa Ta'ala berfirman dalam Surat Ar-Ruum/30 ayat 41
Artinya : telah nampak kerusakan di darat
dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar).
- Juga dalam Surat
An-Nahl/16 ayat 112:
Artinya:
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari
segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena
itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan
apa yang selalu mereka perbuat”
- “Ayat-ayat yang mulia ini memberi
pengertian kepada kita bahwa Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana,
Ia tidak akan menurunkan bala’ dan bencana atas suatu kaum kecuali karena sebab-sebab
tertentu ti eta kaum:
1. perbuatan
maksiat dan
2. pelanggaran
mereka terhadap perintah-perintah Allah”
-
Kebanyakan orang memandang berbagai macam musibah yang menimpa manusia hanya dengan logika
berpikir yang bersifat rasional mengandalkan kecerdasan didukung dg ilmu
pengetahuan, TAPI SAYANG terlepas dari tuntutan Wahyu Ilahiyah bahwa eta
bencana teh ku Alloh dijadikeun dengan sebab kamaksiatan dan
pelanggaran kana parentah Alloh..
- Misalnya
terjadinya becana alam berupa
a. letusan gunung
berapi,
b.
banjir,
c.
gempa bumi,
d.
tsunami
e.
kekeringan,
f. kelaparan dan
lain-lain,
dianggap sebagai fenomena kejadian alam yang bisa dijelaskan
secara rasional sebab-sebabnya.
- Bila umat
manusia masih terus menerus menentang perintah-perintah Allah, melanggar
larangan-laranganNya, maka bencana demi bencana, serta krisis demi krisis,
wabah demi wabah akan datang silih berganti sehingga mereka betul-betul
bertaubat kepada Allah.
Ikhwani fid-din rahimakumullah
- Marilah kita
lihat keadaan di sekitar kita.
1. Berbagai macam
praktek kemaksiatan terjadi secara terbuka dan merata di tengah-tengah
masyarakat.
2. Perjudian marak
dimana-mana, Malah sok aneh di Bulan Suci Romadon ieu kalakah beuki mararceuh
3. prostitusi
4. narkoba
merajalela,
5. pergaulan bebas
semakin menjadi-jadi,
6. minuman keras
menjadi pemandangan sehari-hari,
7. Bank Emok geus
jadi kabutuhan masyarakat
8. korupsi dan
manipulasi telah menjadi tradisi serta
9. pembunuhan tanpa
alasan yang benar telah menjadi berita setiap hari.
-
Pertanyaannya sekarang, mengapa segala kemungkaran ini
bisa merajalela di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas muslim ini?
-
Jawabannya adalah tidak
ditegakkannya kewajiban yang agung dari Allah Subhannahu wa Ta'ala yaitu amar
ma’ruf nahi mungkar, secara serius baik oleh individu maupun
pemerintah sebagai institusi yang paling bertanggung jawab dan paling
mampu untuk memberantas segala macam kemungkaran secara efektif dan efisien.
-
Tapi Fakta di urang : masih banyak di antarana OKNUM institusi tinu
paling rendah sampe paling tinggi anu Justru ngadukung, ngadekeng, melindungi,
kana sagalarupa kamaksiatan anu geus mewabah di Masyarakat. Asal aya duitan
maka dilindungi…. Sudah jadi hal BIASA, padahal eta Jelas-jelas kamaksiatan.
- Karena
pemerintah memiliki kekuatan dan otoritas untuk melakukan, meskipun kewajiban
mengingkari kemungkaran itu merupakan kewajiban setiap individu muslim.
sebagaimana sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا
فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ
يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ
يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ
اْلإِيْمَانِ.
Artinya: “Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran,
hendaklah merubahnya dengan tangannya, bila tidak mampu ubahlah dengan
lisannya, bila tidak mampu ubahlah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya
iman” (Hadits shahih riwayat Muslim)
- Namun harus
diketahui bahwa memberantas kemungkaran yang sudah merajalela tidak hanya
dilakukan oleh individu-individu, karena kurang efektif dan
kadang-kadang beresiko tinggi. Sehingga kewajiban amar ma’ruf
nahi mungkar itu bisa dilakukan secara sempurna dan efektif oleh pemerintah,
Penegak Hukum, dan Organisasi Masyarakat (OrMas)
Seperti Contoh :
1.
Dina kondisi
sapertos ayeuna, dinu sanes Jum’atan tos dilarang di Masjid Jami’ padahal eta
parentah ti Alloh nu jadi Kawajiban.
2.
Majlis ta’lim
dibubarkan... acara hajatan dan lain sebagainya pun sama.
3.
Tapi lantaran
ada kebijakan Pemerintah demi Keamanan dan keselamatan bersama... akhirna Nurut
kana eta kebijakan sok sanajaan eta Kawajiban....
Artina KEBIJAKAN PEMERINTAH sangat
berpengaruh... dibanding dengan kebijakan Individu
- Hal ini sesuai
dengan pernyataan Usman bin Affan Radhiallaahu anhu, khalifah umat Islam
yang ketiga:
ان الله يدفع بالسلطان اما لا يدفع بالقران
“Sesungguhnya
Allah mencegah dengan sulthan (kekuasaan) apa yang tidak bisa dicegah dengan
Al-Qur’an”
- Apabila
kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar itu tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
maka sebagai akibatnya Allah akan menimpakan adzab secara merata
baik kepada orang-orang yang melakukan kemungkaran ataupun tidak.
- Hal ini
ditegaskan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, dalam sebuah haditst
Hasan riwayat Tarmidzi:
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ
لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ
لَيُوْشَكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ
عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُوْنَهُ فَلاَ
يُسْتَجَابَ لَكُمْ.
Artinya: “Demi Allah yang diriku berada di tanganNya!
Hendaklah kalian memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang
mungkar atau Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, lalu kalian berdo’a
namun tidak dikabulkan”.
- Dengan demikian
supaya bangsa ini bisa keluar dan terhindar dari berbagai wabah, dan selamat dari beragam musibah dan
bencana, hendaklah seluruh kaum muslimin dan para pemimpin atau penguasa
mereka, bertaubat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan memerintahkan kepada
yang ma’ruf dan melarang perbuatan-perbuatan mungkar sesuai dengan kemampuan
dan kapasitas masing-masing, mentaati Allah Ta’ala dan menjauhi seluruh
larangan-larangan dalam seluruh aspek kehidupan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. امين ... اللهم اغفر للمؤمنين وامؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. امين ... اللهم اغفر للمؤمنين وامؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات
رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا
يُنَادِي لِلإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَئَامَنَّا، رَبَّنَا فَاغْفِرْ
لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ.
رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَاوَعَدتَنَا عَلَىرُسُلِكَ وَلاَتُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيعَادَ.
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى رَسُوْلِهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَاوَعَدتَنَا عَلَىرُسُلِكَ وَلاَتُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيعَادَ.
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى رَسُوْلِهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar