Teks Khutbah Jumat Singkat
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ؛ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ
إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ الرِّسَالَةَ
وَأَدَّى الأَمَانَةَ وَنَصَحَ الأُمَّةَ؛ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ:
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ وَأَرْشَدَهُ
إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ .
Hadirin kaum Muslimin jamaah salat
Jumat yang mulia.
Puji syukur pada Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
Rasulallah SAW dan para ahli keluarganya yang suci dan mulia.
- Selaku
khatib, saya berpesan pada diri sendiri dan jamaah sekalian: mari tingkatkan
selalu ketakwaan kita kepada Allah SWT, agar kita mendapatkan kesuksesan
hidup dunia dan akhirat. Amin.
- Hadirin
kaum Muslimin jamaah salat Jumat yang mulia.
sekali waktu barangkali kita pernah merasakan sulit sekali bersyukur.
a. Hidup
terasa hampa.
b. Banyak
keinginan tak kunjung terpenuhi.
c. Akibatnya,
hati terasa keras dan membatu.
d. Kesombongan
menyelimuti kehidupan dari hari ke hari.
e. Dan
saat mendapat nasehat dari saudara, teman, atau kiai sekalipun, kita merasa
digurui.
Ketahuilah
sesungguhnya kita tengah terjangkit penyakit “qaswatul
qolb” atau hati yang membatu. Hati yang Keras dan Membatu Semakin banyak kemaksiatan kita lakukan sesungguhnya semakin
membuat hati kita mengeras dan membatu. Allah SWT berfirman, “(QS.
Al-Baqarah:74) Maka,
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ
أَشَدُّ قَسْوَةً وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأَنْهَارُ
وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاء وَإِنَّ مِنْهَا
لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
74. kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu,
bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang
mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah
lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur
jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa
yang kamu kerjakan.
kata Ibnul Qayyim,
:
القَلْبُ المَيْتٌ القَاسِيُ كاَلشَجَرَةِ اليَابِسَةِ، لاَ يَصْلِحَانِ
إِلَا النَار — ابن القيم
Hati seseorang yang
telah kering dan membatu, ia bagaikan pohon yang meranggas dan mati. Keduanya
hanya pantas dilalap api. Naudzubillah.
Hadirin kaum Muslimin jamaah salat Jumat yang mulia.
Memang,
ada banyak sebab kerasnya hati. Qadhi al-Fudail berkata, “Tiga peristiwa yang
menyebabkan hati membatu;
1. terlalu
banyak makan, (Kastrotil Akli)
2.
terlalu banyak tidur (Kastrotin
Naum)
3. terlalu
banyak berbicara (Kastrotil Qoul)
- Bahkan,
makan yang berlebihan merusak kesehatan badan. Ibnu Sina, pakar
kedokteran Islam generasi awal, berkata, “Perhatikanlah
(konsumsi) perutmu sebab sebagian besar penyakit bermula dari makanan yang
berlebih”.
- Karena
itulah, Ali bin Abi Thalib RA berkata,
1) “Istirahatnya
badan dengan mengurangi makan,
2) istirahatnya
lidah dengan mengurangi berbicara, dan
3) istirahatnya
hati dengan mengurangi keinginan.”
Untuk mengindari
qaswatul qolb, Rasulallah SAW mengajarkan kepada kita, antara lain, untuk pandai-pandai bersyukur.
Suatu hari, seorang
sahabat datang kepada Rasulallah SAW dan berkata, “Akhir-akhir ini aku
merasakan hatiku keras, Rasulallah SAW kemudian berkata, “Maukah engkau
kuberi tahu cara untuk melembutkannya dan keinginanmu terpenuhi?
1. Sayangilah
anak-anak yatim,
2. usaplah
kepalanya,
3. berikanlah
mereka makanan dari makananmu, niscaya (hal demikian) akan melembutkan hati dan
melapangkan rizkimu” (HR Thabrani).
Maka, ketika kita
menjamu yatim, menawarkan mereka makanan terbaik yang kita miliki bukan saja ia
melembutkan hati, namun mengantarkan kita pada hadits Rasulallah SAW lainnya, Anaa
Wakaafilul Yatiim Kadzaa wakadzaa “Aku dan orang-orang yang mengurus anak
yatim kelak akan berdampingan seperti dua jari di surga.”
Hadirin kaum Muslimin jamaah salat Jumat yang mulia.
- Cara
lainnya adalah sering-seringlah berziarah
kubur, tentu dengan niat yang benar.
Rasulallah SAW berkata, “Aku pernah melarang kalian ziarah kubur. Sekarang
berziarah.
- Sebab
sesungguhnya ia akan
a) melembutkan
hati,
b) melelehkan
air mata, dan
c) mengingatkan
akherat.” (HR Al-Hakim).
-
Ziarah kubur dengan tujuan mengingat
akherat adalah hal yang dianjurkan. Dengan mengingat kematian, tersadarlah kita
bahwa tak ada yang pantas untuk kita sombongkan.
U
Makanan terbaik kita adalah madu.
Ia diproduksi oleh lebah.
U
Pakaian terbaik adalah sutera.
Sutera diproduksi oleh ulat.
U
Hiasan terindah adalah mutiara.
Mutiara diproduksi oleh kerang.
Kesombongan macam apa yang pantas kita banggakan di hadapan Allah, Dzat
yang menciptakan lebah, ulat dan kerang itu. Allah SWT berfirman,
وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖوَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
“Dan
bagi-Nya lah keagungan di langit dan bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”. (QS al-Jaatsiyah: 37)
Hadirin kaum Muslimin jamaah salat Jumat yang mulia.
- Selain
memperhatikan yatim dan berziarah kubur, Rasulallah SAW menganjurkan untuk bersegera dalam melakukan setiap kebaikan, hindari
kemalasan.
- Bahkan,
kata beliau SAW,
Afdholussolaati fii awwaliwaktihaa
“sebaik-baik salat adalah di awal waktu.”
Rasulallah SAW kemudian mengajarkan kita untuk berdoa,
Alloohumma Inni ‘audzubika Minal ‘AZZI wal KASAL
“Ya Allah, aku berlindung padamu dari kelemahan dan rasa
malas.”
- Pepatah
berkata, pemalas selalu menanti hari keberuntungan. Padahal, bagi
seorang yang rajin, tiap hari adalah hari keberuntungan!
- Lalu,
jika kita tetap merasa banyak keinginan hati yang belum terpenuhi, berbaik
sangkalah pada Allah SWT. Barangkali, ada hak-hak orang lain yang belum kita
tunaikan.
- Boleh
jadi, ada makanan tidak halal yang kita konsumsi dalam keseharian.
- Belajarlah
untuk beristighfar sebab azab terberat di dunia
adalah ketika Allah telah mengunci lidahmu untuk berdzikir dan beristigfar
kepada-Nya. Bahkan, kata Ibnul Qayyim, :
إٍذَا طَالَ عَلَيْكَ وَقْتُ
الْبَلاَءِ مَعَ اِسْتٍمْرَارٍكَ بِالدُعاَءِ فَاعْلَمْ أنَ اللهَ لَنْ يُرٍيْد
إجَابَةَ دَعْوَتَكَ فَقَطْ ..!! بَلْ يُرٍيْدُ أنْ يُعْطِيْكَ فَوْقَهَا عَطَايَا
لَمْ تَطْلًبْهَا أنْتَ ..
Apabila musibah
yang engkau dapatkan panjang sekali, padahal tak pernah berhenti engkau berdoa,
yakinlah bahwa Allah tidak saja hendak menjawab doa-doamu itu. Tetapi, Allah
hendak memberimu karunia lain yang bahkan engkau tak memintanya”.
Semoga kita
terhindar dari yang keras dan membatu.
أَقُوْلُ
هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ
مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَحِيْمُ
الحمدُ لله رب العالمين، إلهِ الأولين والآخرين، وقيُّوم السماوات
والأرَضين، وأشهدُ أن لا إله إلا الله وحدَه لا شريكَ له الملِكُ الحقُّ المُبين،
وأشهدُ أن محمدًا عبدُه ورسولُه الصادقُ الأمين، صلَّى الله عليه وعلى آله
وأصحابِه والتابعين، ومن تبِعَهم بإحسانٍ إلى يوم الدين. ـ اَمَّا بَعْدُ فَياَ
اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَىوَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. ـ اللهم صلِّ على سَيِّدِنَا محمدٍ وعلى آل
سَيِّدِنَا محمدٍ، كما صلَّيتَ على سَيِّدِنَا إبراهيم وعلى آل سَيِّدِنَا
إبراهيم وبارِك اللهم على سَيِّدِنَا محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما بارَكتَ على
سَيِّدِنَا إبراهيمَ وعلى آل إبراهيم، إنك حميدٌ مجيد. ـ وارضَ اللهم عن
الخلفاءِ الراشِدين: أبي بكرٍ، وعُمر، وعُثمان، وعليٍّ، وعن سائر الصحابةِ
والتابعين، ومن تبِعَهم بإحسانٍ إلى يوم الدين ـ اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ
وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ
اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ
فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا
ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ
مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. ـ عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar